HARI TUNA SEDUNIA

Hari tuna sedunia diperingati setiap tanggal 2 Mei untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberadaan tuna. Tun abukan sekadar ikan yang lezat, melainkan juga memiliki peran penting dalam ekosistem laut dan kontribusi yang signifikan bagi kehidupan manusia.

Sejarah Tuna:

• Tuna adalah hewan liar yang luar biasa dan telah dikenal oleh manusia selama ribuan tahun.
• Tubuh ikan tuna yang kuat memungkinkannya mencapai kecepatan hingga 70 km/jam.
• Tuna dapat hidup di hampir setiap samudra di dunia karena mereka merupakan ikan endotermik, yang dapat meningkatkan suhu tubuhnya saat menghadapi perairan es di jalur migrasinya.
• Daging tuna memiliki ciri khas warna merah jambu kemerahan dan kandungan nutrisi yang kuat.

Peran Tuna:

• Ikan tuna adalah salah satu hewan utama yang dieksploitasi oleh industri perikanan.
• Setidaknya 96 negara mengeksploitasi kumpulan tuna di lautan
• Tuna memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan laut dengan menjaga populasi spesies mangsa tetap terkendali.

Upaya konservasi:

• Penangkapan ikan tuna berlebihan dapat membahayakan kesehatan laut dan berdampak buruk bagi planet secara keseluruhan.
• Pada tahun 2006 serangkaian tindakan pengelolaan disepakati untuk mengurangi penangkapan ikan tuna, termasuk batas tangkapan berbasis sains dan penempatan pengamat di banyak kapal untuk memantau kepatuhan.

Mari kita jaga keberlanjutan spesies tuna dan apresiasi kontribusinya bagi kehidupan kita.

KEBIJAKAN PENANGKAPAN IKAN TERUKUR DITUNDA?

Penundaan terhadap pelaksanaan kebijakan penangkapan ikan terukur tertuan dalam surat edaran menteri kelautan dan Perikanan Nomor B.1954/MEN-KP/XI/2023. Surat edaran tersebut menyatakan pelaksanaan kuota penangkapan ikan dan sertifikat kuota dari yang awalnya dimulai pada musim penangkapan ikan tahun 2024 menjadi diundur pada 2025.

Berikut adalah beberapa kemungkinan yang menyebabkan implementasi dari regulasi tersebut ditunda:

1. Perubahan regulasi atau kebijakan yang memerlukan waktu untuk disusun dan disetujui.
2. Tantangan teknis dalam merancang dan mengimplementasikan sistem penangkapan ikan terukur yang efektif seperti pengembangan teknologi serta SDM untuk mengimplementasikan sistem tersebut.
3. Adanya resistensi atau ketidaksetujuan dari pihak-pihak seperti nelayan/industri perikanan yang mengalami perubahan dalam mereka melaksanakan operasi penangkapan ikan.
4. Infrastruktur dan kapasitas administratif seperti diperlukannya sistem infrastruktur untuk pelaksanaan PIT serta perlunya pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi petugas yang mengoperasikan sistem tersebut.

Penundaan dalam implementasi PIT bisa disebabkan oleh berbagai faktor dari masalah regulasi dan teknis, tantangan sosial, ekonomi dan politik.